Jakarta. Latma Wirrajaya Ausindo 2024 antara TNI AD dan Australian Defence Force (ADF) resmi ditutup oleh Danyonif 412/BES/6/2 Kostrad Letkol Inf Syahrul Ramadhan, S.I.P. Latihan yang telah berlangsung dua minggu ini berhasil mempererat kerjasama militer kedua negara melalui berbagai materi latihan yang menunjukkan sinergi dalam operasi militer modern. Purworejo, Sabtu (21/09/24)
Dalam pelaksanaan Latma ini, dilaksanakan berbagai materi taktis yg meliputi Pertempuran Jarak dekat (PJD), Lat Mekanis menggunakan Tank M113, pelatihan Tactical Combat Casualty Care (TCCC) dan Latihan Puncak terintegrasi. Latihan tersebut dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas antara kedua angkatan bersenjata, mempersiapkan pasukan dalam menghadapi situasi tempur yang kompleks, serta menekankan pentingnya kerjasama dan kebersamaan.
Puncak latihan kali ini ditandai dengan pelaksanaan simulasi tempur yang melibatkan berbagai unsur satuan tempur kedua angkatan darat. Latihan ini memadukan teknik dan taktik serangan darat, dengan mengguankan alutsista Tank angkut personil M113 A1. Pasukan gabungan dari Yonif 412/BES/6/2 Kostrad dan ADF berhasil menuntaskan misi dengan sempurna, Pantai Ambal dipilih sebagai lokasi Latihan karena memiliki karakteristik medan yang menantang, sehingga mampu menguji kemampuan tempur yang dimiliki.
Kasdivif 2 Kostrad, Brigjen TNI Primadi Saiful Sulun, S.Sos., M.Si., saat meninjau Latihan di Pantai Ambal Kebumen, menyatakan bahwa Latma Wirrajaya Ausindo 2024 berjalan sukses dan mencapai tujuan yang diharapkan. “Latihan ini bukan hanya bertujuan meningkatkan kemampuan tempur prajurit, tetapi juga memperkuat solidaritas dan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia," ujarnya.
Dari pihak Australia yg diwakilkan oleh Pangdiv 1 Australia, Mayor Jenderal Ash Collingburn AM, DSM, menyatakan rasa puasnya terhadap hasil Latihan ini, yang sangat kompleks karena melibatkan Angkatan Udara dan menekankan pentingnya hubungan strategis antara Indonesia dan Australia di bidang militer. “Latihan ini mencerminkan kepercayaan tinggi antara kedua negara dan menjadi landasan bagi kerja sama militer yang lebih erat di masa depan,” tambahnya.
Dengan berakhirnya Latma Wirrajaya Ausindo 2024, kedua militer berharap bahwa hasil latihan ini dapat diterapkan dalam operasi-operasi gabungan di masa depan, serta semakin memperkokoh hubungan diplomatik dan militer antara Indonesia dan Australia. Latihan ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi latihan-latihan bersama lainnya di kawasan Indo-Pasifik, yang bertujuan menciptakan stabilitas regional dan meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman global. (Penkostrad).