Palangka Raya, Senin (8/11/21) - Antisipasi terjadinya bencana di wilayah, Kodim 1016/Palangka Raya mengikuti Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi atau Siaga Banjir di Wilayah Kota Palangka Raya. Apel dilaksanakan di halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya.
Apel siaga bencana dipimpin Walikota Palangka Raya Fairid Naparin. Diikuti personel gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, BPBD serta para relawan penanganan bencana.
Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin saat apel menegaskan, bahwa wilayah Palangka Raya rawan terjadi banjir karena dikelilingi sungai-sungai besar. Sehingga apabila terjadi kenaikan curah hujan air sungai akan meluap dan membanjiri pemukiman warga yang lokasinya dataran rendah.
"Dengan adanya potensi itu, maka semuanya harus siap siaga dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi, salah satunya bencana hidrometeorologi," tegasnya.
Walikota mengatakan, apel ini sebagai bentuk kesiapsiagaan seluruh elemen dalam menghadapi bencana. Menurutnya keberhasilan penanggulangan bencana bergantung pada sistem penanggulangan bencana dengan penunjang sarana dan prasarana yang mumpuni. Selain itu, koordinasi yang baik antar stakeholder dan masyarakat di wilayah rawan bencana.
"Mari kita bahu membahu terus berlatih terkait dengan kesiapsiagaan demi mewujudkan budaya siaga bencana melalui rencana aksi daerah dalam pengurangan resiko bencana," ajaknya.
Sedangkan Pasi Ops Kodim 1016/Plk mewakili Dandim mengatakan, bahwa Kodim 1016/Plk siap membantu Pemkot Palangka Raya dalam hal penanggulangan bencana. Kodim siap mengerahkan personel untuk penanggulangan bencana alam di wilayah setempat.
"Bencana alam yang sering terjadi sulit diprediksi dan menimbulkan banyak korban. Kami TNI sangat siap membantu dalam menanggulangi bencana," ujarnya.
Ia juga mengatakan, TNI selain bertugas untuk menjaga keamanan dan mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia, juga memiliki tugas untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana.
"Itu sebabnya TNI sering ikut serta dalam penanggulangan bencana alam seperti banjir, Karhutla hingga Pandemi Covid-19," pungkasnya. (Pendam XII/Tpr)