
Ciracap, - Babinsa Koramil 2214/Surade, Sertu Nardi memberikan motivasi kepada Pesilat muda saat unjuk keahlian dalam acara silaturahmi paguron pencak silat latihan bersama di Kampung Cisumur, Desa Pasirpanjang Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Senin (19/5/2025)
Semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal tampak kental dalam kegiatan silaturahmi dan latihan bersama antar perguruan sekaligus sarana mengasah keterampilan para pesilat muda yang digelar di Desa Pasirpanjang ini.
Beberapa paguron yang hadir antara lain: Perguruan Silat Macan Putih Surade yang dilatih oleh Abah Mumuh, Perguruan Silat Macan Tutul Putri Wijaya dari Ujung Genteng di bawah bimbingan Ibu Wulan, Perguruan Silat Macan Tutul Putra Ciracap asuhan Wak Apok, serta Perguruan Silat Macan Tutul Putra Cisumur yang diasuh oleh Abah Dayat.
Babinsa Koramil 2214/Surade, Sertu Nardi, yang juga dikenal sebagai pembina Perguruan Macan Tutul Putra Ciracap, turut hadir dan memberikan motivasi kepada para pesilat. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya melestarikan budaya pencak silat sebagai warisan leluhur bangsa.
“Ini kebudayaan kita. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? Ayo kita sama-sama lestarikan budaya asli kita,” ujar Sertu Nardi.
Senada dengan itu, Bang Arman, pengurus sekaligus donatur utama Perguruan Macan Tutul Putra Ciracap, mendorong generasi muda untuk tidak malu menunjukkan kecintaannya terhadap budaya tradisional.
“Kita jangan ragu, apalagi malu-malu dalam melestarikan budaya kita. Insyaallah, kita bisa bersama-sama menjaga dan mengembangkan pencak silat,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut mendapat apresiasi dari Kepala Desa Pasirpanjang, Mamat Slamet. Menurutnya, paguron pencak silat bukan hanya tempat melatih fisik dan keterampilan bela diri, tetapi juga berperan dalam membentuk mental dan karakter generasi muda.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Pencak silat bisa menjadi wadah positif bagi generasi muda dalam menyalurkan bakatnya dan menjauhi hal-hal negatif,” ujar Mamat Slamet.
Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya, Mamat berharap kegiatan ini mampu memperkuat peran pencak silat sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya lokal, sekaligus menjadi benteng moral dan fisik bagi generasi penerus bangsa. (penerangan)