Kampung Percontohan percepatan penurunan Stunting secara Terpadu di Kampung Yopanggar

 


Babinsa Koramil 1811-01 Wasior, Serda Steven dan Pratu Hardiknas aktif melaksanakan pendampingan setiap hari pada masyarakat Kampung Yopanggar, guna menyukseskan kegiatan
Kampung Percontohan penurunan stunting secara terpadu.

Stunting merupakan masalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar. Di Kampung Yopanggar terdapat 9 balita terindikasi stunting dan 2 orang ibu hamil beresiko KEK.

Sejak dicanangkan pada tanggal 25 Juli 2024, kegiatan percepatan penurunan stunting di Kampung Percontohan Yopanggar telah berjalan baik dan mendapat dukungan dari Kodim 1811/Teluk Wondama, Dinas Kesehatan, Dinas P4KB, Aparat Distrik Teluk Duairi, Aparat Kampung Yopanggar, PKK, GOW, Persit KCK serta Bhayangkari.

Setiap harinya, Babinsa mendampingi Kader Posyandu yang memasak untuk menyiapkan menu lengkap bergizi di Dapur Sehat/DAHSAT dan memastikan anak Stunting menghabiskan makanan yang disajikan serta melakukan komunikasi sosial untuk ketersediaan bahan makanan guna mencukupi asupan gizi bagi balita stunting. 

Serda Steven dan Pratu Hardiknas  juga mengajak masyarakat untuk menanam sayuran di sekitar Dapur Sehat. Terkadang ia juga melakukan pendekatan door to door setiap waktu sehingga kegiatan bisa berjalan dengan lebih efektif. 

Secara keseluruhan, kegiatan di Kampung Yopanggar yang telah selama satu bulan ini meliputi: 
1.  Sosialisasi Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT)
2.  Pemberian makanan bergizi lengkap dan suplemen setiap hari kepada 9 balita stunting dan 2 ibu hamil beresiko KEK
3.  Pemberian susu bantuan Dinas Kesehatan Kab. Teluk Wondama kepada balita stunting
4.  Perbaikan sarana sanitasi berupa MCK dan bak penampungan air bersih Kampung Yopanggar
5.  Pembuatan kebun sayuran
6.  Sosialisasi makanan sehat kepada siswa SD Yopanggar.
7.  Lomba memasak dan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita
8.  Evaluasi balita stunting secara rutin.

Evaluasi terhadap 9 balita dilaksanakan setiap dua minggu, dimana pada pelaksanaannya selalu dilakukan pengecekan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala, serta penyuluhan kepada orangtua yang memiliki anak stunting. Berdasarkan hasil evaluasi, kenaikan berat badan balita stunting berkisar antara 0,1 hingga 1,7 kg. Hampir semua balita naik beratnya kecuali satu orang balita yang sedang sakit. Bahkan seorang balita stunting sudah berhasil mencapai berat dan tinggi badan normal, sehingga dalam waktu dekat bisa terbebas dari stunting.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Yopanggar secara berkesinambungan diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting.